Clean Code: Buat Kodemu Agar Mudah Dibaca Orang Lain

Muhammad Rasyid
5 min readApr 5, 2021
Sumber: https://devrant.com/rants/347670/code-quality-as-measured-in-wtfs-minute

“So if you want to go fast, if you want to get done quickly, if you want your code to be easy to write, make it easy to read.”

Mencoba membaca dan memahami suatu program memiliki beberapa faktor pendukung dalam proses pelaksanannya. Bukan hanya pemahaman kita mengenai syntax dari suatu bahasa pemrograman yang digunakan, namun tata cara penulisan, peletakan, struktur, penamaan, dan hal lain yang terkandung di dalam code tersebut juga dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk memahami alur program tersebut.

Hal tersebut sudah pernah saya alami sendiri saat mendapatkan suatu pekerjaan untuk melakukan maintenance dan development lanjutan dari suatu aplikasi yang dimiliki oleh suatu organisasi. Terlihat dari code yang diberikan saat itu, programmer terdahulu tidak terlalu mementingkan adanya kemungkinan bahwa code tersebut akan dibaca dan dilanjutkan oleh orang lain. Saya yang waktu itu belum terlalu memahmi syntaxnya sontak terpukau karena bingung harus memulai dari mana untuk dapat memahaminya.

Belajar dari pengalaman tersebut, saya berusaha untuk mencari tahu sebenarnya apa yang membuat suatu code itu dapat dikatakan sebagai clean code. Mungkin teman-teman juga sama penasarannya dengan saya dan untuk itu artikel ini dibuat. Setelah mencari tahu dari berbagai sumber yang saya kaitkan dengan pengalaman coding secara langsung, saya dapat menyimpulkan beberapa hal di bawah ini yang secara gamblang mengisyaratkan pentingnya menjaga “kebersihan kode” yang kita miliki.

Kenapa Clean Code Itu Menjadi Penting?

1. Mencegah kemungkinan buruk di kemudian hari

Sumber: https://blog.knoldus.com/keep-your-code-clean/

Extra Effort Today Saves Pain Tomorrow

Banyak dari kita yang ketika membuat suatu program terkesan ingin program tersebut dapat cepat berjalan dan tidak memikirkan hal lain yang mungkin menjadi efek samping nantinya (walau tidak saat ini, dikemudian hari pasti akan keliahatan). Hal tersebut mungkin akan terjadi ketika kita ingin melakukan expand terhadap program yang telah kita buat ataupun ketika melakukan delegasi pekerjaan kepada orang lain yang belum pernah berurusan secara langsung dengan program kita.

Dari sini kita dapat mempelajari bahwa sebenarnya ukuran seseorang dapat disebut “pro” atau tidak dalam software development bukan hanya berdasarkan seberapa cepat dia dapat menyelesaikan permasalahan tersebut ke dalam bentuk code,namun juga kemampuannya dalam menjaga kode tersebut agar dapat tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

2. Kode yang kamu buat bukan hanya untuk dirimu sendiri

Sumber: http://geekandpoke.typepad.com

“Truth can only be found in one place: the code.” — Robert C. Martin

Percaya atau tidak, ketika kita mengerjakan suatu program yang sejatinya bukan diperuntukkan untuk keperluan diri sendiri pasti akan ada kaitannya dengan orang lain. Cepat atau lambat, akan ada orang lain yang akan membantu, melakukan review, atau bahkan menggantikan posisi kita untuk mengerjakan program tersebut.

Pada awalnya memang kita akan berpikiran bahwa kita hanya harus mengerti bagian yang menjadi tanggung jawab kita dan tidak harus memahami pekerjaan teman kita yang lain. Namun, pada akhirnya kita akan sadar bahwa membuat kode kita agar dapat dibaca oleh orang lain adalah sesuatu hal yang harus dilakukan karena kita tidak akan pernah tahu sampai kapan kita dapat mengerjakan hal itu “sendirian”.

Jadi mulai sekarang, cobalah untuk memperlakukan kode yang kamu buat sebagai bentuk story telling kepada temanmu agar dia dapat dengan mudah mengerti alur, maksud, dan tujuan dari kode yang kamu buat. Toh, memang terkesan lebih rumit dan membutuhkan ketelitian yang tinggi, tapi seperti yang telah disebutkan pada poin pertama bahwa tidak ada salahnya kan kita mengorbankan waktu dan pikiran kita saat ini untuk mencegah sesuatu hal yang tidak kita inginkan di kemudian hari nanti?

Lalu Cit, Sebenarnya Code yang Clean Itu Seperti Apa?

Sebenarnya, pada implementasinya memang setiap orang memiliki defisininya masing-masing dalam mengartikan clean code. Namun, saya sampai saat ini tetap merujuk kepada buku Clean Code yang ditulis oleh Robert C. Martin dalam mengimplementasikan clean code dalam program saya. Adapun beberapa poin yang perlu dihighlight dari buku ini adalah:

Clean Code itu prinsip, bukan tutorial

Dalam buku clean code, Robert berusaha untuk memberitahu kepada kita bahwa sebenarnya implementasi clean code tidak harus mengikuti suatu tutorial ‘saklek’ yang pasti. Setiap orang berhak untuk melakukan eksplorasi terhadap clean code dan mengaitkan dengan gaya codingnya masing-masing. Akan tetapi, tetap perlu digarisbawahi bahwa penerapan clean code akan jauh lebih mudah ketika kita sudah mengetahui aturan-aturan umum dan tidak membuat aturan kita sendiri ya gais.

Clean Code itu simpel

Ketika kita sudah menanamkan clean code pada pikiran kita ditambah dengan latihan terus-menerus, kita akan merasa bahwa sebenarnya mengimplementasikan clean code itu bukanlah sesuatu hal yang sulit loh. Simpel disini berarti tidak memerlukan requirements yang ribet dan dapat dilakukan oleh siapa saja ya (bukan algoritma ataupun kompleksitasnya yang simpel hehe itu beda cerita).

Jadi jika kamu merasa masih kesulitan dalam mengimplementasikan clean code saat membuat program, pastikan bahwa kamu menganggap clean code sebagai sebuah pedoman yang harus kamu yakini terlebih dahulu ya, dengan begitu kamu akan dengan mudah mengimplementasikannya tanpa harus pusing mencari tahu kesana-kemari mengenai clean code itu sendiri.

Clean Code itu mudah dibaca

Nah, jika kamu telah menggunakan aturan-aturan umum yang disepakati oleh banyak orang dalam penerapan clean code, sudah seharusnya kode yang kamu buat tersebut akan jauh lebih mudah dimengerti oleh dirimu sendiri nantinya (barangkali lupa gitu hehe) atau bahkan orang lain yang memiliki kepentingan. Begitu juga sebaliknya, kamu akan dapat dengan mudah membaca kodingan orang lain jika kode tersebut dibuat dengan menerapkan clean code di dalamnya.

Jadi, jangan komentar kalau melihat kode orang lain susah dibaca ya kalau kamu sendiri belum menyediakan kode yang bersih untuk kemudian dapat dibaca oleh orang lain. :)

Clean Code itu sudah melalui tahap test

Apa iya kalau suatu program sudah berjalan pasti tidak ada masalah di dalamnya? Kata siapa! Walaupun suatu program / kode sudah berjalan tapi tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat celah / bugs yang dapat terjadi dan membuat kode tersebut bermasalah dikemudian hari.

Testing adalah salah satu cara untuk membantu kita dalam memastikan bahwa code yang kita buat sudah berjalan dengan baik. Baik dari segi fungsionalitasm, struktur, dependencies, dan lainnya. Jadi besok-besok pastikan bahwa kode yang kamu buat sudah melalui tahap testing agar menjaga kredibilitas di dalamnya ya.

Clean Code itu SOLID

Kode yang baik itu sudah seharusnya memiliki desain yang baik dari segi struktur dan juga kebersihan di dalamnya. Namun, kita juga harus memastikan bahwa kode tersebut memenuhi kaidah SOLID yang akan mempermudah pengembangan kode tersebut kedepannya.

Kesimpulan

Memang terkadang sulit untuk menerapkan code clean dimasa-masa awal mengenalnya. Namun, tidak ada salahnya bagi kita untuk memperdalam prinsip ini guna meningkatkan kemampuan kita dalam programming dari sisi kebersihan agar mempermudah pengembangan di kemudian hari nanti.

Terima kasih sudah berkunjung :)!

Referensi

--

--